Kerjasama antara PPI dan Bahrul Maghfiroh

PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) akan menjalin kerjasama dengan Yayasan Bahrul Maghfiroh Cinta Indonesia ihwal Pengembangan Usaha Paket Sembako.

Nota Kesepahaman antara kedua belah pihak akan ditandatangani pada Sabtu, 11 Maret 2017 di Malang. Trisilo Ari Setyawan selaku Direktur Komersial PPI dan Edy Lukmannul Karim selaku Penanggung Jawab Yayasan Bahrul Maghfiroh Cinta Indonesia akan menandatangani Nota Kesepahaman tersebut.

PPI dan Yayasan Bahrul Maghfiroh Cinta Indonesia akan melakukan kerjasama dalam penjualan di bidang paket sembako dan melakukan sinergi sumber daya dalam rangka pengembangan usaha di bidang penjualan paket sembako. Di acara ini, terdapat pula Bank BNI yang menghelat kegiatan CSR sebagai langkahnya untuk terus menjadi agent of development.

PPI nantinya akan mengirim paket sembako kepada Yayasan Bahrul Maghfiroh Cinta Indonesia sesuai dengan Surat Pesanan, dan Yayasan Bahrul Maghfiroh Cinta Indonesia akan menerima paket sembako dari PPI yang nantinya akan dijual.

Isi dan kemasan setiap paket sembako yaitu:

a.         Beras                           : 20 Kg (dua puluh Kilogram)

b.         Gula Pasir                    : 3 Kg (tiga Kilogram)

c.         Minyak Goreng           : 2 Ltr (dua Liter)

Langkah-langkah konkret seperti di atas diupayakan PPI dalam rangka meningkatkan nilai perusahaan melalui kemanfaatan bagi masyarakat.

Hal ini diharapkan dapat menjadi angin segar untuk khalayak karena pada kenyataannya masih ada warga Kota Malang yang kesulitan membeli sembako dan terpaksa harus membeli sembako ke pasar, ditambah harga sembako dan barang-barang penting lainnya di dua puluh Pasar Daerah di Kabupaten Malang, selama beberapa waktu belakangan ini bersifat fluktuatif.

Dibantu dengan RPK-RPK yang ada, tentu upaya yang digalakan ini sangat penting untuk membantu menjamin ketersediaan stok.

Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, juga direncanakan turut hadir dalam acara penandatanganan Nota Kesepahaman ini, sesuai dengan salah satu misi Kementerian Sosial yaitu meningkatkan aksesibilitas perlindungan sosial untuk menjamin pemenuhan kebutuhan dasar dan menjamin keberlanjutan peran serta masyarakat dalam penyelenggaran kesejahteraan sosial.

Beberapa waktu yang lalu Khofifah Indar Parawansa juga bertemu dengan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, untuk menggelar Rapat Koordinasi Sinergitas Bantuan Sosial Non Tunai di Jawa Timur 2017, membahas masalah bantuan beras sejahtera (Rastra) di Jawa Timur.

Hal ini juga sejalan dengan misi Kota Malang: pembangunan akan diarahkan untuk mengantarkan masyarakat Kota Malang menuju kesejahteraan yang terdistribusi secara merata dan salah satu visinya: ditentukannya Peduli Wong Cilik sebagai semangat dari pembangunan Kota Malang periode 2013-2018. Sebagai semangat, kepedulian terhadap wong cilik menjadi jiwa dari pencapaian visi. Hal ini berarti bahwa seluruh aktivitas dan program pembangunan di Kota Malang harus benar-benar membawa kemaslahatan bagi wong cilik. Dan seluruh hasil pembangunan di Kota Malang harus dapat dinikmati oleh wong cilik yang notabene adalah rakyat kecil yang mayoritas jumlahnya di Kota Malang

PPI juga baru saja mendatangkan 15 ton daging sapi (dengan 30 lemari pendingin) untuk dipasarkan pedagang asli Papua di lima pasar tradisional di Kota Jayapura.

Upaya tersebut dilakukan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi warga asli Papua, khususnya di sektor perdagangan sekaligus berpartisipasi menjaga stabilitas harga daging dengan mendistribusikan daging sapi halal, higienis, dan berkualitas dengan harga terjangkau.

Tujuan program tersebut bukan hanya untuk memberdayakan para pedagang asli, melainkan juga untuk menstabilkan harga daging di wilayah Papua yang selalu berada di atas Rp 100.000 per kg.

Dengan upaya-upaya ini, diharapkan PPI dapat mengukuhkan posisinya sebagai perusahaan dagang terpercaya dan terkemuka serta mempunyai akses sumber dan jaringan pemasaran di dalam dan di luar negeri dan akan terus meningkatkan bisnisnya sejak hulu hingga hilir secara komersial, terstruktur dan terukur; melaksanakan transaksi perdagangan lokal maupun lintas negara; melakukan produksi barang-barang yang mendukung perdagangan; menjalin kemitraan dengan layanan yang terintegrasi dengan memanfaatkan jaringan dan sistem teknologi informasi yang handal; dan meningkatkan kesejahteraan pegawai melalui produktivitas.

Dengan langkah-langkah yang menghasilkan kebaikan ini, serta keterbukaan untuk bekerjasama dengan berbagai pihak baik BUMN dan swasta, maka peran PPI dalam perdagangan domestik maupun global serta meningkatkan nilai perusahaan melalui kemanfaatan bagi masyarakat seyogianya semakin terasa.