PPI Genjot Peningkatan Peran Integrator dalam Proyek Agrosolution di Sulawesi Utara

PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) / PPI terlibat sebagai distributor integrator dalam proyek Agrosolution di Kabupaten Bolaang Mongondow dan Minahasa Selatan, Sulawesi Utara sejak awal tahun 2021. Program Agrosolution oleh PPI Manado ini dimulai dengan penanaman perdana di lahan 0,5 Ha sebagai bentuk launching program agrosolution penanaman bersama korporasi yang terlibat dengan kemitraan multi pihak untuk tanaman padi pada (08/07) di lahan 5,5 Ha dengan calon petani calon lahan (CPCL) 45 orang; lahan 90 ha, di Desa Tungoi, Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, pada (08/07/2021).

Peran PPI sebagai integrator proyek Agrosolution ini yaitu menyediakan produk keperluan Agro-Input mulai dari penyediaan pupuk berkualitas, benih unggul dan pestisida, sampai dengan pascapanen sebagai offtaker pembelian hasil panen bersama Bulog dan koperasi yang tergabung dalam kemitraan.

Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo terkait sektor pertanian untuk memperkuat ekonomi sektor pertanian, sebagai solusi mewujudkan ketahanan dan kedaulatan pangan nasional. Program Agrosolution dari PIHC (Pupuk Indonesia Holding Company) sudah berjalan sejak tahun 2020, di mulai di wilayah Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, dan wilayah lainnya di Indonesia.

Program Agrosolution sebagai solusi jangka panjang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas hasil petani melalui pendampingan dan edukasi kepada petani baik secara on farm maupun off farm untuk memberikan jaminan input, kawalan budidaya, teknologi pertanian, jaminan pembelian hasil panen (off taker), dan asuransi.

“Kami lakukan ini dimulai dari Desa Tungoi, Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara sebagai proyek perdana. Proses Agrosolution ini kami jalankan di empat titik lokasi di Bolaang Mongodow dan Minahasa selatan Sulawesi Utara. Komoditi pertanian padi dan jagung punya target rata-rata 40-100 ha/lokasi,” ungkap Hemly Jambo, Region Manager PPI Cabang Manado.

Adapun varietas padi yang ditanam untuk proyek ini adalah padi benih unggul: ciherang, mengkonga, dengan umur tanam 115-120 hari, dengan potensi hasil 7-9 ton/ha, pola tanam jajar legowo 20:10:40. Salah satu tujuan sistem tanan legowo guna peningkatkan jumlah populasi dan merekayasa jarak tanaman dengan pemupukan mengunakan pupuk nonsubsidi.

Kelompok tani dan koperasi yang tergabung dalam binaan PPI ini, dibantu permodalan usaha dari Bank Himbara yaitu Bank BRI dan Bank Mandiri, melalui permodalan KUR pertanian sebagai dasar penyaluran kredit melalui berita kesepakatan bersama Rencana Anggran Biaya (RAB) minimal senilai Rp10 – 25 juta/ha dengan bunga 6% pertahun.

PPI dalam menjalankan fungsi integrator dalam Proyek Agrosolution ini merupakan kemitraan sinergi BUMN dengan PIHC dan anak perusahaan seperti Pupuk Kaltim yang ditunjuk sebagai leader dan koordinator Indonesia bagian timur, Petrosida Gresik, BRI, Mandiri, Bulog, BPN, Dinas Pertanian, para petani, dan koperasi binaan.

Direktur Operasi PPI, Eko Budianto, mengatakan bahwa hal ini baik karena PPI pun memiliki produk pestisida dan sangat pas dengan peran PPI di holding BUMN klaster pangan.

“Selain sebagai distributor pupuk subsidi dan nonsubsidi, PPI pun memiliki produk pestisida Dharmabrand yang sekaligus disalurkan kepada kios-kios dan petani di seluruh Indonesia. Peran PPI sebagai BUMN perdagangan dalam klaster pangan tentu sangat mendukung dan fokus dalam Agrosolution ini sebagai salah satu program pemerintah dalam ketahanan pangan. PPI dengan didukung oleh 32 cabang di seluruh Indonesia sangat siap menjalankan fungsi tersebut. Selain itu kami pun berencana melakukan ekspor imbal dagang pupuk nonsubsidi, bekerjasama dengan produsen pupuk Indonesia dalam waktu dekat ke Meksiko,“ pungkas Eko.