PPI Laksanakan Rapat Penyusunan Proker Tahun 2022 bersama Anak Perusahaan, dengan Tema “Menuju Integrasi Trading Logistik Terdigitalisasi”

PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) / PPI dan anak perusahaan melaksanakan rapat Penyusunan Program Kerja Tahun 2022 dalam korelasinya sebagai bentuk pemantapan menuju integrasi trading dan logistik yang terdigitalisasi terbesar di Indonesia, pada 20-21 Desember 2021 di Bogor.

Hadir dalam kesempatan tersebut Direktur Utama PPI, Nina Sulistyowati; Direktur Keuangan, Manajemen Risiko, SDM dan Umum, Wien Irwanto; Direktur Komersial dan Pengembangan, Andry Tanudjaja; Direktur Operasi, Tri Wahyundo Hariyatno. Sementara dari anak perusahaan, PT BGR Logistik Indonesia, hadir Direktur Komersial dan Operasi, Syailendra.

Perlunya kesiapan dan kapabilitas New PPI dalam amanah pemegang saham yang lebih besar ke depan dengan konsep dan visi perusahaan sebagai aggregator agrifood dan logistik terdigitalisasi terbesar di Indonesia, dipandang perlu bagi PPI untuk menyiapkan program kerja strategis dalam memantapkan staging New PPI pascamerger dan menuju proses holding BUMN pangan, khususnya untuk jangka pendek tahun 2022.

Penyusunan RKAP tahun 2022 ini telah melalui beberapa insiasi. Kewajiban untuk memenuhi aspirasi Pemegang Saham dalam hal ini Kementerian BUMN RI, top down manajemen PPI, dan kolaborasi Klaster Pangan, serta tentu saja bottom up dari angka dan program kerja yang disampaikan dari masing-masing divisi dan cabang.

Output penyusunan program kerja pencapaian target RKAP PPI dan anak perusahaan tahun 2022 ini dapat dihasilkan dengan baik untuk mencapai tujuan penetapan arah model bisnis PPI dan anak perusahaan di tahun 2022.

Dalam pembukaannya, Nina menyampaikan bahwa integrasi trading logistik terdigitalisasi ini merupakan visi yang harus diinternalisasikan secara komprehensif di semua level korporasi.

“PPI mendapatkan amanah yang besar di Klaster Pangan. Tentu ini semua harus dibarengi dengan dengan peningkatan kapabilitas untuk menangkap opportunity yang besar ini. Opportunity ini harus di-breakdown ke dalam program kerja strategis, mulai dengan perencanaan yang komprehensif, sampai dengan post mortem segala level proses yang harus di evaluasi. Kerja sama, inovasi dan komunikasi adalah kunci modal keberhasilan PPI ke depannya,” ujar Nina.

Andry menyampaikan bahwa hasil evaluasi tahun 2021, PPI membukukan angka yang baik, tetapi belum memuaskan. Ke depan sebagai end to end supply chain dalam rantai pasok pangan, PPI berperan sebagai offtaker dan sales agent serta ekspor gateway klaster pangan. Tentu perlu ditunjang program untuk membuat komitmen dari klaster pangan dan pemegang saham bahwa PPI berpotensi besar dengan target RKAP sampai dengan Rp 6 Triliun.

Penguatan ini juga ditunjang oleh arahan dari Tri Wahyundo bahwa support system dan digitalisasi dalam proses bisnis perusahaan akan menjadi concern PPI untuk unlock the value di tahun 2022 ini.

Arahan terhadap pejabat struktural PPI ini disambung oleh Wien, dengan highlight yaitu mindset harus berubah harus meninggalkan zona nyaman, sehingga akan melahirkan inovasi-inovasi baru untuk pencapaian target PPI bottom up dari pemegang saham. Wien juga menekankan kembali tentang integritas, menjaga trust, Good Corporate Governance dan penerapan AKHLAK sebagai modal dalam bekerja secara keseharian.

Rapat penyusunan program kerja dalam mencapai target RKAP 2022 ini dipandu langsung oleh Indra Iliana sebagai moderator pada hari pertama, dan Ira Berlianty pada hari kedua.

New PPI merupakan bagian dari proses pembentukan Holding Pangan yang ke depan akan digawangi oleh PT RNI (Persero) sebagai Holding. Hal ini akan membuka kesempatan lebih besar bagi perusahaan untuk go global. Integrasi ini akan meningkatkan posisi PPI sebagai aggregator trading logistic klaster pangan dengan nilai total valuasi terhadap bisnis perusahaan mencapai sekitar Rp3,7 triliun. Penggabungan ini juga menyatukan sumber daya keuangan, peningkatan leverage, dan memperkuat permodalan perusahaan.