Informasi, Siaran Pers

Tatap Tahun, PPI Siap Kembali Melesat

PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) (PPI) pada tahun 2016 lalu mendapatkan penghargaan sebagai BUMN Terbaik 2016 berdasarkan laporan keuangan Desember 2015, untuk kategori Bidang Non Keuangan Sektor Jasa, Perdagangan dan Pariwisata versi Majalah Investor yang bertempat di Jakarta.

Selain itu, dalam program tax amnesty yang dicanangkan pemerintah, PPI juga menjadi BUMN pertama yang ikut serta dalam program tersebut, dengan aset yang dicatatkan sebesar Rp 430 milyar dan pajak yang harus dibayar sebesar Rp 8,6 milyar.

Langkah lain yang dilakukan PPI dalam rangka restrukturisasi keuangan adalah dengan melakukan restrukturisasi utang kepada pemerintah berupa utang RDI sebesar Rp 290 milyar dan utang eks BPPN sebesar Rp 652 milyar.Secara prinsip, pemegang saham telah menyetujui, dan penandatanganan persetujuan restrukturisasi tersebut diharapkan dapat dilakukan pada bulan Maret 2017.

Hal lain yang telah dilakukan PPI adalah implementasi Enterprise Resource Planning (ERP). Proses Go LIVE ERP telah dilaksanakan pada tanggal 26 Juni 2016 lalu, ditandai dengan penyerahan User Manual dari PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk dan kini sistem sudah diimplementasikan di kantor pusat dan cabang PPI. Hadirnya sistem ERP ini mengintegrasikan seluruh kegiatan operasi bisnis PPI guna meningkatkan produktivitas sehingga mampu meningkatkan daya saing. Hal ini tercermin dalam modul-modul ERP yang digunakan oleh PPI yaitu Supply Chain Management, Finance & Accounting, Production Planning, Commercial Asset Management, Enterprise Asset Management, E-Procurement, Customer Relationship Management, dan Risk Management.

Pada akhir bulan November 2016 kemarin, telah dilakukan pengembangan infrastrukuktur jaringan VPN untuk cabang binaan, sehingga semua cabang PPI telah memiliki infrastruktur jaringan dan memungkinkan untuk dapat mengakses sistem ERP sehingga dapat mengintegrasikan semua departemen dan fungsi suatu perusahaan ke dalam satu sistem komputer yang dapat melayani semua kebutuhan perusahaan, baik dari departemen penjualan, HRD, produksi atau keuangan.

Hal baik lain yang dilakukan PPI adalah meningkatkan kompetensi pegawai PPI dengan melakukan pembinaan, memberikan training-training atau workshop yang menunjang bisnis perusahaan dengan menggandeng konsultan-konsultan terbaik di Indonesia.

Dengan didukung oleh manajemen yang handal, saat ini PPI digawangi oleh Agus Andiyani sebagai Direktur Utama, Trisilo Ari Setyawan sebagai Direkutur Komersial, Bagja Ardi Mustawan sebagai Direktur Pengembangan Bisnis, Firmansyah Tanjung Satya sebagai Direktur Keuangan dan Noer Fajrieansyah sebagai Direktur Sumber Daya Korporat. Saatnya manajemen dan seluruh pegawai PPI untuk bahu membahu, bekerja ihklas, cerdas dan keras dalam mencapai target RKAP di tahun 2017.

Ihwal ekspor, realisasinya yang digenjot pada 2016, PPI bersama dengan PT SIG ASIA yang bergerak khusus pada bidang pengolahan tuna telah melakukan ekspor ikan perdana dari wilayah perairan Bitung, Sulawesi Utara, untuk ekspor tuna dengan jenis Tuna loin yang merupakan produk olahan ikan tuna yang telah mendunia dan banyak dicari pasar internasional. Tuna Saku dan Tuna Cube merupakan produk olahan dari ikan tuna dengan teknik pemotongan menyerupai kubus. Produk ikan tuna olahan diberangkatkan dari Pelabuhan Bitung, Sulawesi Utara, dengan tujuan Los Angeles, USA.

Amerika Serikat merupakan salah satu negara tujuan ekspor produk perikanan Indonesia berupa ikan tuna olahan dengan nilai produk ekspor lebih besar dibandingkan ke negara Jepang, Uni Eropa dan China. Sedangkan dari sisi volume, Amerika Serikat lebih kecil dibanding China namun tetap lebih besar daripada Jepang dan Uni Eropa. Kementerian Kelautan dan Perikanan menargetkan nilai investasi sektor kelautan dan perikanan pada 2016 hingga 2019 akan mencapai Rp 95 trilliun.

Kemudian dari sektor komoditi agrikultur, potensi ekonomi yang datang dari sektor kopi juga menjadi kesempatan baik untuk PPI yang telah melakukan ekspor kopi dengan jenis Kopi Bali Kintamani Arabica (Green Bean).

PPI Bekerjasama dengan PT Sarin Banua Bali (GEO-Coffee Bali’s Authentic) sebagai supplier langsung dalam hal pengadaan Kopi Kintamani Bali yang terpercaya untuk melakukan ekspor ke Rotterdam, Belanda.

Dengan ekspor ini, PPI menjalankan salah satu bentuk nyata dari BUMN Hadir Untuk Negeri, menjadi nilai tambah dalam pengembangan ekspor pada bidang perkebunan dan perikanan, menambah pedapatan negara pada bidang ekspor, meningkatkan value creation perusahaan dalam pengembangan bisnis komoditi ekspor, serta yang paling penting adalah turut meningkatan kesejahteraan rakyat.

Awal Januari 2017 ini, PPI juga ikut berkontribusi atas pemenuhan kebutuhan bahan baku untuk pembuatan alat perkakas pertanian dalam rangka memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Tak ketinggalan pula perihal komoditi penting, PPI juga menyalurkan tiga ton cabai rawit per hari untuk menekan lonjakan harga dan sudah sebulan terakhir membantu distribusi cabai rawit karena lonjakan dipengaruhi terhambatnya pasokan serta memberikan jaminan bagi pedagang yang cabainya tak laku.

Untuk meredam harga, PPI membantu mendistribusikan cabai rawit murah. Misalnya, untuk mengisi kebutuhan cabai di Samarinda dan Balikpapan di Kalimantan Timur sejak minggu pertama Januari 2017, PPI telah mendatangkan ratusan kilogram cabai dari Gorontalo, Makassar dan Surabaya. Selain itu, cabai dari Makassar juga akan dikirim ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan. PPI hanya mengambil keuntungan sebesar Rp 1.000 per kilogram dari petani cabai. Sedangkan rata-rata pedagang di Pasar Rawamangun mendapatkan margin Rp 20 ribu per kilogram. Selain mendistribusikan cabai rawit, PPI menyalurkan cabai merah keriting seharga Rp 40 ribu per kilogram.

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan telah melakukan pemerataan stok, dengan mengidentifikasi daerah mana saja yang mengalami surplus produksi cabai. Kemudian, melalui PPI, cabai-cabai itu dikirim ke daerah yang kekurangan.

Saat ini PPI bersama BUMN yang lain juga tengah mengembangkan ekspor produk buah carica, buah yang hanya tumbuh di Dieng (Wonosobo), Argentina, dan Rusia. Di bawah koordinasi Kemeneg BUMN, akan dilakukan juga kegiatan sosialisasi terkait rencana standardisasi kualitas isi dan kemasan serta pemasaran carica ke IKM Wonosobo.

Direktur Utama PPI Agus Andiyani menjabarkan, PPI mempunyai visi menjadi perusahaan dagang terpercaya dan terkemuka serta mempunyai akses sumber dan jaringan pemasaran di dalam dan di luar negeri. PPI juga terus berupaya melakukan perdagangan umum dan khusus yang menangani beraneka ragam produk sejak hulu hingga hilir secara komersial dan terukur; melaksanakan transaksi perdagangan lokal maupun lintas negara; melakukan produksi barang-barang yang mendukung perdagangan; menjalin kemitraan dengan layanan yang terintegrasi dengan memanfaatkan jaringan dan sistem teknologi informasi yang handal; dan meningkatkan kesejahteraan pegawai melalui produktivitas.

 

Share: