PPI Selenggarakan Talkshow Refleksi Akhir Tahun “Menuju Trading Logistik yang Terdigitalisasi”
Menjelang akhir tahun, PPI menyelenggarakan acara sosialisasi pemantapan menuju integrasi trading logistik yang terdigitalisasi sebagai rangkaian kegiatan pada babak baru New PPI ke depan, pada (16/12/2021).
Acara ini dilaksanakan sebagai bentuk refleksi akhir tahun dengan mengundang para stakeholders untuk memberikan insight pada babak baru New PPI dengan peran end state sebagai aggregator agri-food dan logistik terdigitalisasi terbesar di Indonesia dalam ekosistem rantai pasok pangan menuju proses holding BUMN pangan.
Dalam memberikan pemahaman baru, PPI menghadirkan tokoh-tokoh yang mampu menginspirasi dan menambah sudut pandang lain dalam proses bisnis PPI sebagai narasumber, di antaranya: Muhammad Khayam, Direktur Jendral Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil Kementerian Perindustrian; Johni Martha, Sekretaris Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan; dan Gatut Sumbogodjati, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Kementerian Pertanian. Direktur Utama PPI yaitu Nina Sulistyowati pun juga menjadi narasumber pada acara tersebut.
“Berbicara tentang pangan, artinya kita berbicara hajat hidup masyarakat Indonesia. PPI pascapenggabungan dan merupakan bagian dari Holding BUMN Pangan, akan bertransformasi untuk menghasilkan produk berkualitas melalui sinergi Klaster Pangan, inklusivitas petani, nelayan, peternak dan UMKM untuk memberikan kontribusi besar untuk pemerintah, baik berupa pajak maupun deviden,” ujar Nina.
Pascamerger PPI menjadi trading-logistik, Muhammad Khayam menyampaikan peningkatan peringkat indeks daya saing logistik Indonesia, dalam hal ini PPI diharapkan mampu memanfaatkan berbagai peluang yang ada. Pentingnya sinergi antara industri dan trading menjadi hal yang perlu diperhatikan dengan penataan ekspor-impor melalui neraca komoditas.
Dalam pemaparannya, Gatut Sumbogodjati mendukung PPI untuk terus berkontribusi untuk mendistribusikan produk-produk strategis dan komoditas pertanian lainnya dari daerah surplus ke user/pengguna juga berperan dalam penyelesaian permasalahan logistik terkait ekspor komoditas pertanian.
PPI memiliki kaitan yang erat dengan Kementerian Perdagangan sebagai perusahaan perdagangan dan logistik pascamerger, Johni Martha menyampaikan bahwa PPI dapat berperan mendukung mandat Presiden dalam meningkatkan kinerja logistik nasional, memperbaiki iklim investasi, dan meningkatkan daya saing perekonomian nasional melalui revolusi industry 4.0, optimalisasi peran e-commerce, dan sinergi BUMN Klaster Pangan.