Produk dan Alat Pertanian

Produk dan Alat Pertanian

Kopi Indonesia saat ini menempati peringkat ketiga terbesar di dunia dari segi hasil produksi. Kopi memiliki peranan penting bagi masyarakat di Indonesia. Indonesia adalah salah satu negara produsen dan eksportir kopi paling besar di dunia. Potensi ekonomi yang dimiliki datang dari sektor kopi tersebut, menjadikan kesempatan yang baik untuk PT PPI yang kini tengah gencar mengembangkan metode pengelolaan kopi arabika dari daerah Sumatera dan Papua. Langkah-langkah yang kita lakukan adalah pendampingan untuk proses panen, pengelolaan pasca panen, pembelian green bean, dan pemasaran produk premium. Varian kopi yang akan dikembangkan adalah Kopi Papua Wamena, Sumatera Toba, Sumatera Mandailing, Aceh Gayo dan Papua Blend. Merek kopi PPI ini bernama Covare.

Koneksi antara secangkir kopi dan petani tercipta baik, karena komitmen untuk menghasilkan kualitas terbaik. Konsistensi alam memiliki kesempurnaan untuk mempengaruhi hasil setiap biji kopi yang ditawarkan. Menggabungkan sinergi antara koneksi (connection) petani dan alam (environment), Covare Coffee merupakan rumah untuk mengenalkan biji kopi olahan mereka. Dengan tujuan untuk mendapatkan respon ekspresif dari konsumen berdasarkan kualitas biji kopi yang ditawarkan dan mengembalikan nilai yang dihasilkan oleh tiap cangkir kepada para petani.

Covare sudah bisa didapatkan pada marketplace seperti Tokopedia, Lazada, Blibli, Shopee, Blanja.com, dan sebagainya. Untuk mendukung hal tersebut, PT PPI kini juga tengah menyiapkan pabrik kopi di daerah Lodan Jakarta Utara. Perusahaan mengembangkan kopi dengan cara membesarkan petani, membesarkan semua yang terlibat dan tentu saja untuk membesarkan perseroan sendiri dengan keuntungan terukur dan berimbang.

PT PPI bermitra dengan petani Indonesia (hulu) dalam memenuhi kebutuhan cabai merah (Capsium annum) yang didisribusikan oleh cabang untuk dapat diserap oleh pasar lokal (hilir). Cabai merah ini menjadi salah satu komoditas primadona holtikultura yang bernilai ekonomis tinggi dan cocok dikembangkan di daerah tropis seperti di Indonesia. PT PPI juga berupaya turut serta melakukan pengendalian harga melalui budidaya secara langsung di hulu dengan penggunaan teknologi screen house dan sistem irigasi dripline. Hal ini dimaksudkan agar angka resiko gagal panen di musim hujan dapat diminimalisasi. Proyek Bisnis Budidaya Tanaman Cabai Rawit Merah ini telah berjalan sejak bulan Juli 2017 hingga kini. Pada tahap awal, perusahaan melakukan piloting project budidaya cabai rawit merah menggunakan screenhouse dan selebihnya menggunakan metode tradisional/konvensional di lahan milik PT PPI.

PT PPI bekerjasama dengan para petani kentang Wonosobo dataran tinggi Dieng yang memiliki potensi sangat besar sebagai penghasil kentang yang berkualitas ekspor. Kentang ini memiliki ciri khas warna kekuning-kuningan, bisa bertahan sampai dengan 2 bulan dan buahnya cenderung lebih keras.

PT PPI bermitra dengan penangkar benih di berbagai wilayah di berbagi wilayah di seluruh Indonesia. Varietas untuk benih padi antara lain: IR64, Ciherang, Towuti, dan Situbagendit. Sedangkan untuk jagung yaitu: Bima 19, Bima 20, SP-1. PT PPI juga bekerja sama dengan Badan Penelitian & Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian Republik Indonesia, melalui kerjasama pengembangan inovasi badan penelitian & pengembangan pertanian melalui lisensi.